Friday, 16 January 2015

Mampukah Indonesia Mencapai Masyarakat Madani



Nama : Nur Ani Badriyah (28114142)
Kelas  : 1kb07
Study : PKN (Softskill)

Masyarakat Madani
            Masyarakat Madani atau civil society adalah sekelompok masyarakat dimana anggotanya terdiri dari masyarakat yang berbudaya, yang mampu berinteraksi dengan dunia luar dengan kemandiriannya, menyadari hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara, menjunjung tinggi HAM, masyarakat yang menjunjung tinggi moral dan agama, menjamin keseimbangan antara kehidupan bermasyarakat dan individu, dan masyarakat mempunyai motivasi untuk terus berkembang maju.
Singkatnya, masyarakat madani merupakan masyarakat yang berperadaban tinggi dan maju yang berdasar pada nilai-nilai, norma, hukum, moral dan keimanan, menghormati pluralisme, gotong royong, bersikap terbuka dan demokratis.  Dari gambaran tersebut,  bayangan tentang masyarakat madani merupakan bayangan masyarakat terbaik yang ada di mana kesejahteraan lahir dan batin terpenuhi tanpa ada kekhawatiran sedikit pun. 
Sekarang saya akan menuliskan mengenai
Mampukah Indonesia mencapai Masyarakat Madani?’

Terdapat beberapa strategi yang ditawarkan kalangan ahli tentang bagaimana seharusnya bangunan masyarakat madani bisa terwujud di Indonesia :
-    Pertama,  pandangan nasional dan politik. Pandangan ini menyatakan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam hidup berbangsa dan bernegara.
-        Kedua, pandangan reformasi sistem politk demokrasi, yakni pandangan yang menekankan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah terlalu bergantung pada pembangunan ekonomi saja, pembangunan institusi politik yang demokratis harusnya lebih diutamakan oleh negara dibanding pembangunan ekonomi.
-    Ketiga, paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama pembangunan demokrasi, pandangan ini merupakan paradigma alternatif di antara dua pandangan yang pertama yang dianggap gagal dalam pengembangan demokrasi, berbeda dengan dua pandangan pertama, pandangan ini lebih menekankan proses pendidikan dan penyadaran politik warga negara, khususnya kalangan kelas menengah.

Tiga paradigma ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan demokrasi di masa transisi sekarang melalui cara :
1. Memperluas golongan menengah dengan memberikan kesempatan bagi kelas menengah untuk berkembang menjadi kelompok masyarakat madani yang mandiri secara politik dan ekonomi.
2. Mereformasi sistem politik demokratis melalui pemberdayaan lembaga-lembaga demokrasi yang ada berjalan sesuai prinsip-prinsip demokrasi, sikap pemerintah untuk tidak mencampuri atau mempengaruhi putusan hukum yang dilakukan oleh lembaga yudikatif merupakan salah satu komponen penting dari pembangunan kemandirian lembaga demokrasi.
3. Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga negara secara keseluruhan. Pendidikan politik yang dimaksud adalah pendidikan demokrasi yang dilakukan secara terus-menerus melalui keterlibatan semua unsur masyarakat melalu prinsip pendidikan demokratis, yakni pendidikan dari, oleh dan untuk warga negara.

Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia diantaranya :
1. Kualitas Sumber Daya Manusia yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata
2. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat
3. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter
4. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang  terbatas
5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar
6. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi

Sumber :

 



No comments:

Post a Comment